Tampilkan postingan dengan label SEJARAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SEJARAH. Tampilkan semua postingan
Browse: Home / / GAGASAN KEBANGSAAN DI SULAWESI SELATAN: BIOGRAFI POLITIK NADJAMOEDDIN DAENG MALEWA, 1930-1949

GAGASAN KEBANGSAAN DI SULAWESI SELATAN: BIOGRAFI POLITIK NADJAMOEDDIN DAENG MALEWA, 1930-1949


ABSTRACT: This thesis discussed the history of Political Biography of Nadjamoeddin Daeng Malewa from 1907-1949. He was one of the nationality characters of South Sulawesi. The issue in this research was: how the nationality ideas of Nadjamoeddin Daeng Malewa in South Sulawesi were. This problem was traced by using written sources such as archives, magazines, and newspapers which were contemporaries of ANRI Jakarta, Jakarta National Library, as well as Archives of South Sulawesi in Makassar. To analyze this problem, the author used a theoretical framework of actor oriented. This approach focused more on what was done by the actor in a political arena. In this context, a political competition was analyzed in depth to see more detail what was done by an actor. From the analysis process which had been done, it could be concluded that the nationality ideas of Nadjamoeddin Daeng Malewa in South Sulawesi were reflected in several interrelated parts. First: institutionalizing ethnic unity in the Political Party, both locally and nationally. Second: Realizing and improving education for native people. Third: Achieving native people's economy by utilizing local potentials of Timur Besar societies. In an effort to realize the ideas of nationality, these three interrelated concepts were used by Nadjamoeddin Daeng Malewa as a pillar for the establishment of a sovereign state institution politically, educationally, and economically. When the country had been supported by these pillars, the society as a mass base would be able to recognize themselves as a part of a large Indonesian nation entity, capable of standing at the same height and sitting at the same lowness with other nations, no exception with the Dutch Nation.

INTISARI: Tesis ini membahas tentang sejarah Biografi Politik Nadjamoeddin Daeng Malewa tahun 1907-1949. Ia salah satu tokoh kebangsaan dari Sulawesi Selatan. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana gagasan kebangsaan Nadjamoeddin Daeng Malewa di Sulawesi Selatan?. Permasalahan ini ditelusuri dengan menggunakan sumber tertulis seperti arsip, majalah, dan surat kabar sezaman dari ANRI Jakarta, Perpusnas Jakarta, juga Arsip daerah Sulawesi Selatan di Makassar. Untuk menganalisa permasalahan ini, penulis menggunakan kerangka teoritis actor oriented. Pendekatan ini lebih menitik beratkan kepada apa yang dikerjakan oleh pelaku dalam sebuah pentas politik. Dalam konteks inilah sebuah persaingan politik dianalisis secara mendalam untuk melihat lebih detail apa yang dilakukan oleh seorang aktor. Dari proses analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa gagasan kebangsaan Nadjamoeddin Daeng Malewa di Sulawesi Selatan tercermin dalam beberapa bagian yang saling berhubungan. Pertama: melembagakan persatuan suku bangsa dalam Partai Politik, baik lokal maupun nasional. Kedua: Merealisasikan dan memajukan pendidikan bagi rakyat bumiputera. Ketiga: Mewujudkan perekonomian rakyat bumiputera dengan memanfaatkan potensi lokal masyarakat Timur Besar. Sebagai upaya untuk merealisasikan gagasan kebangsaan ini, maka ketiga konsep yang saling berhubungan ini dijadikan Nadjamoeddin daeng Malewa sebagai pilar bagi terbentuknya sebuah lembaga negara yang berdaulat, baik secara politik, pendidikan, dan ekonomi. Ketika sebuah negara telah ditopang oleh ketiga pilar ini, maka masyarakat sebagai basis massa akan mampu menyadari dirinya sebagai bagian dari entitas bangsa Indonesia yang besar, yang mampu berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa lain, tidak terkecuali dengan Bangsa Belanda.

Browse: Home / / ANTARA PERSAHABATAN DAN DIPLOMASI: HUBUNGAN DIPLOMATIK VIETNAM – INDONESIA (1945 -1989)

ANTARA PERSAHABATAN DAN DIPLOMASI: HUBUNGAN DIPLOMATIK VIETNAM – INDONESIA (1945 -1989)


ABSTRACT: This research chooses the problem in diplomatic field between Vietnam and Indonesia from 1945 to 1989. The interpretation is based on three idea: first, how far the importance of understanding about bilateral relation in one country in the development of that country, especially relation Vietnam – Indonesia; secondly, there is still a few research about diplomatic history, often there are many about politic or social-economic research and etc.; thirdly, importantly that this research recognises the importance of diplomacy in settlement of conflict and in the process of development of the country. This research is done with analysis a lot of material such as materials of studying, archives, books, photos, magazines, news daily and etc. in Indonesia and Vietnam about this relation. After read, analyze dan synthesis, recognized that there is not many research about this relation in Indonesian language. If in Vietnamess, there are a few but the analyze not enough, only statistic or general research. From the truth, the writer wants to contribute for reducing the shortage which have already mentioned above. The writer uses theory abour interest‟s nation, foreign policy, diplomacy and conflict to explain the dynamics of relation between Vietnam and Indonesia. The writer also recognizes the role of ASEAN in this relation. The impact on both sides between ASEAN and this relation which is very clear. This soal proves that one state can‟t survive if that is not related with another state. Morever, the play of big power in ASEAN also is proven through the dynamics of that relation. With this outlook, diplomacy is recognized that is very efective for the upgrading of cooperation and the understanding about two nations Vietnam and Indonesia. It is seen that conflict is the cause of the disturbance. Meanwhile, with the trend now, all of nations aim to the peace. So that, to end of conflict, diplomacy is used to such as instrument with effectively to maintain the peace of the nation, the region and the world. Bilateral dan multilateral relations become principles of foreign relation and development process of the country. Released from the truth above, it is seen that, relation between two nations is not satisfied. More or less with this research will give an attribution to understand the shortage of this relation. Morever, to have a part in the understanding about the dynamics of relation Vietnam – Indonesia from 1945 to 1989 and the role of Vietnam with Indonesia di ASEAN. It is will become the base of the understanding and experiment is used for the youth generation in two nations. Especially with the leaders and offcial state, it‟s very useful to strengthen and develope the relation between two nations, not only effective with Vietnam dan Indonesia, but also other nations in Southeast Asian region.

INTISARI: Penelitian ini memilih persoalan di bidang hubungan diplomatik antara Vietnam dan Indonesia dari tahun 1945 sampai 1989. Pengambilan topik ini didasarkan pada tiga pertimbangan, yaitu: pertama sejauhmana perlunya pemahaman kepentingan hubungan bilateral suatu bangsa dalam perkembangan negara, khususnya hubungan Vietnam – Indonesia; kedua, masih jarang kajian sejarah diplomasi, seringnya adanya sejarah politik atau sosial-ekonomi atau yang lainnya; dan ketiga, pentingnya penelitian dilihat kepentingan diplomasi dalam pemecahan konflik dan bahkan terhadap perkembangan negara. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa berbagai sumber seperti bahan materi perkuliahan, buku, koran atau arsip, foto, dll. yang berada di Indonesia serta Vietnam tentang hubungan ini. Setelah membaca, menganalisa dan sintesis, diketuhui bahwa masih sedikit pembahasan mengenai hubungan diplomatik Vietnam-Indonesia dengan bahasa Indonesia dan dengan bahasa Vietnam pembahasannya hanya bersifat sistematika, statistik, dan umu belum teranalisa secara mendalam. Dari kenyataan tersebut, penulis mencoba memberikan masukan dan usulan untuk memperkecil kekurangan diatas. Penulis menggunakan teori seperti kepentingan nasional, politik luar negeri, diplomasi dan teori konflik untuk menjelaskan dinamika hubungan diplomatik Vietnam – Indonesia. Penulis juga melihat peran ASEAN terhadap hubungan ini. Penguruhnya timbal balik antara ASEAN dan hubungan ini sangat wajar. Hal ini telah membuktikan suatu negara pun tidak berada tanpa hubungan dengan negara yang lain. Selain itu, peran negara-negara adikuasa terhadap ASEAN ini telah terbukti melalui dinamika hubungan ini. Dari sudut pandang ini, diplomatik sangat berguna untuk peningkatkan kerjasama dan pemahaman antara dua negara Vietnam dan Indonesia. Terlihat bahwa konflik merupakan faktor menyebabkan kekacauan. Sementara itu, dengan kecenderungan dewasa ini, semua negara menuju perdamaian. Guna mengurus konflik, diplomasi digunakan sebagai alat yang efektif untuk mempertahankan perdamaian di masing-masing negara, kawasan dan dunia. Hubungan bilateral dan multilateral menjadi sendi-sendi dalam politik luar negeri dan perkembangan negara. Terlepas dari kenyataan bahwa kerjasama antara dua negara belum memuaskan. Kurang sedikitnya dengan tulisan ini akan menjadi sumbangan untuk memahami alasan kekurangan dalam hubungan ini. Selain itu, memasukkan pengetahuan dinamika hubungan diplomatik Vietnam – Indonesia dari 1945 sampai 1989 dan peran Indonesia serta Vietnam di ASEAN. Hal ini akan menjadi bakal pengetahuan dan pengalaman yang dapat diterapkan oleh generasi muda kedua negara, khususnya pempimpin dan pejabat negara untuk mempertahankan dan berkembang hubungan dua negara, tidak hanya terhadap Indonesia, melainkan juga negara yang lain di dalam kawasan Asia Tenggara.

Browse: Home / / Anugerah Dibalik Sebuah Wabah; Sejarah Epidemi Lepra di Tanah Karo (1894 – 1906)

Anugerah Dibalik Sebuah Wabah; Sejarah Epidemi Lepra di Tanah Karo (1894 – 1906)


ABSTRACT: This study discusses about the social history of communities in Tanah Karo when the epidemic of leprosy struck in the late 18th century. This topic is chosen because there are not many studies about the study of social history in Tanah Karo society, especially in the aspects of a disease outbreak. The issue in this study is the influence of the epidemic of leprosy control efforts towards social change society in Tanah Karo, 1906-1930's. To answer the point, this study uses the methods of history (historical method) by using three stages, heuristics, source criticism and interpretation (explanation). Written sources are used in the form of literature, archives, documents or secondary sources of books, journals, articles and magazines that obtained from the National Library and National Archives and Jakarta GBKP Karo of North Sumatra and Regional Library. Based on these results, it can be concluded, first, the society's negative attitudes towards the social environment and the natural environment has caused an outbreak of leprosy is endemic and affects people's economic decline and the emergence of new social problems. Second, the condition is then pushed the Colonial government to make efforts to overcome the system of \"separation and isolation\" of established settlements and Lau Simomo leprosy hospital in 1906. Third, prevention efforts have led to outbreaks of leprosy in the field of social change beliefs, education, economy, health as well as changes in the social field of the lepers in the settlement Lau Simomo and society in Tanah Karo, in other words there is no society in Tanah Karo untouched by the social changes resulting from efforts to control outbreaks of leprosy by the Colonial Government.

INTISARI: Penelitian ini membahas tentang sejarah sosial masyarakat di dataran tinggi Tanah Karo ketika wabah lepra melanda pada penghujung abad ke 18. Pengambilan tema ini disebabkan tidak banyak terdapat kajian-kajian tentang sejarah sosial masyarakat di Tanah Karo dengan melihat aspek suatu wabah penyakit. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaruh upaya penanggulangan wabah lepra terhadap perubahan sosial masyarakat di Tanah Karo, 1906–1930 an. Untuk menjawab pokok permasalahan, penelitian ini menggunakan metode sejarah (historical method) dengan menggunakan tiga tahapan, Heuristik, Kritik sumber dan interpretasi (eksplanasi). Sumber tertulis yang digunakan berupa literature, arsip, dokumen maupun sumber skunder berupa buku, jurnal, artikel dan majalah yang diperoleh dari Perpustakaan Nasional Jakarta dan Arsip Nasional dan GBKP Tanah Karo dan Perpustakaan Daerah Sumatera Utara. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan, pertama, prilaku negatif masyarakat terhadap lingkungan sosial dan lingkungan alam telah menyebabkan wabah lepra menjadi endemik dan berdampak pada menurunnya perekonomian masyarakat serta munculnya masalah sosial baru. Kedua, Kondisi ini kemudian mendorong pemerintah Kolonial dengan pelaku utamanya adalah zending, untuk melakukan upaya penanggulangan dengan sistem “pemisahan dan pengisolasian” yaitu mendirikan pemukiman dan rumah sakit lepra Lau Simomo pada tahun 1906. Ketiga, Upaya penanggulangan wabah lepra telah menimbulkan perubahan sosial di bidang kepercayaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan serta perubahan dalam bidang sosial terhadap para penderita lepra di pemukiman Lau Simomo dan masyarakat di Tanah Karo, dengan kata lain tidak ada masyarakat di Tanah Karo yang tidak tersentuh oleh perubahan sosial yang ditimbulkan dari upaya penanggulangan wabah lepra oleh pemerintah Kolonial dan para zending.