ABSTRACT: This thesis discussed the history of Political Biography of
Nadjamoeddin Daeng Malewa from 1907-1949. He was one of the nationality
characters of South Sulawesi. The issue in this research was: how the
nationality ideas of Nadjamoeddin Daeng Malewa in South Sulawesi were.
This problem was traced by using written sources such as archives,
magazines, and newspapers which were contemporaries of ANRI Jakarta,
Jakarta National Library, as well as Archives of South Sulawesi in
Makassar.
To analyze this problem, the author used a theoretical framework of
actor oriented. This approach focused more on what was done by the actor
in a political arena. In this context, a political competition was analyzed in
depth to see more detail what was done by an actor.
From the analysis process which had been done, it could be concluded
that the nationality ideas of Nadjamoeddin Daeng Malewa in South Sulawesi
were reflected in several interrelated parts. First: institutionalizing ethnic
unity in the Political Party, both locally and nationally. Second: Realizing
and improving education for native people. Third: Achieving native people's
economy by utilizing local potentials of Timur Besar societies. In an effort to
realize the ideas of nationality, these three interrelated concepts were used
by Nadjamoeddin Daeng Malewa as a pillar for the establishment of a
sovereign state institution politically, educationally, and economically. When
the country had been supported by these pillars, the society as a mass base
would be able to recognize themselves as a part of a large Indonesian nation
entity, capable of standing at the same height and sitting at the same
lowness with other nations, no exception with the Dutch Nation.
INTISARI: Tesis ini membahas tentang sejarah Biografi Politik Nadjamoeddin
Daeng Malewa tahun 1907-1949. Ia salah satu tokoh kebangsaan dari
Sulawesi Selatan. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
bagaimana gagasan kebangsaan Nadjamoeddin Daeng Malewa di Sulawesi
Selatan?. Permasalahan ini ditelusuri dengan menggunakan sumber
tertulis seperti arsip, majalah, dan surat kabar sezaman dari ANRI
Jakarta, Perpusnas Jakarta, juga Arsip daerah Sulawesi Selatan di
Makassar.
Untuk menganalisa permasalahan ini, penulis menggunakan
kerangka teoritis actor oriented. Pendekatan ini lebih menitik beratkan
kepada apa yang dikerjakan oleh pelaku dalam sebuah pentas politik.
Dalam konteks inilah sebuah persaingan politik dianalisis secara
mendalam untuk melihat lebih detail apa yang dilakukan oleh seorang
aktor.
Dari proses analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa gagasan kebangsaan Nadjamoeddin Daeng Malewa di
Sulawesi Selatan tercermin dalam beberapa bagian yang saling
berhubungan. Pertama: melembagakan persatuan suku bangsa dalam
Partai Politik, baik lokal maupun nasional. Kedua: Merealisasikan dan
memajukan pendidikan bagi rakyat bumiputera. Ketiga: Mewujudkan
perekonomian rakyat bumiputera dengan memanfaatkan potensi lokal
masyarakat Timur Besar. Sebagai upaya untuk merealisasikan gagasan
kebangsaan ini, maka ketiga konsep yang saling berhubungan ini
dijadikan Nadjamoeddin daeng Malewa sebagai pilar bagi terbentuknya
sebuah lembaga negara yang berdaulat, baik secara politik, pendidikan,
dan ekonomi. Ketika sebuah negara telah ditopang oleh ketiga pilar ini,
maka masyarakat sebagai basis massa akan mampu menyadari dirinya
sebagai bagian dari entitas bangsa Indonesia yang besar, yang mampu
berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa lain, tidak
terkecuali dengan Bangsa Belanda.