ABSTRACT: This study discusses about the social history of communities
in Tanah Karo when the epidemic of leprosy struck in the late 18th
century. This topic is chosen because there are not many studies
about the study of social history in Tanah Karo society, especially
in the aspects of a disease outbreak. The issue in this study is the
influence of the epidemic of leprosy control efforts towards social
change society in Tanah Karo, 1906-1930's.
To answer the point, this study uses the methods of history
(historical method) by using three stages, heuristics, source
criticism and interpretation (explanation). Written sources are used
in the form of literature, archives, documents or secondary sources
of books, journals, articles and magazines that obtained from the
National Library and National Archives and Jakarta GBKP Karo of
North Sumatra and Regional Library.
Based on these results, it can be concluded, first, the
society's negative attitudes towards the social environment and the
natural environment has caused an outbreak of leprosy is endemic
and affects people's economic decline and the emergence of new
social problems. Second, the condition is then pushed the Colonial
government to make efforts to overcome the system of \"separation
and isolation\" of established settlements and Lau Simomo leprosy
hospital in 1906. Third, prevention efforts have led to outbreaks of
leprosy in the field of social change beliefs, education, economy,
health as well as changes in the social field of the lepers in the
settlement Lau Simomo and society in Tanah Karo, in other words
there is no society in Tanah Karo untouched by the social changes
resulting from efforts to control outbreaks of leprosy by the
Colonial Government.
INTISARI: Penelitian ini membahas tentang sejarah sosial masyarakat
di dataran tinggi Tanah Karo ketika wabah lepra melanda pada
penghujung abad ke 18. Pengambilan tema ini disebabkan tidak
banyak terdapat kajian-kajian tentang sejarah sosial masyarakat
di Tanah Karo dengan melihat aspek suatu wabah penyakit. Pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaruh upaya
penanggulangan wabah lepra terhadap perubahan sosial
masyarakat di Tanah Karo, 1906–1930 an.
Untuk menjawab pokok permasalahan, penelitian ini
menggunakan metode sejarah (historical method) dengan
menggunakan tiga tahapan, Heuristik, Kritik sumber dan
interpretasi (eksplanasi). Sumber tertulis yang digunakan berupa
literature, arsip, dokumen maupun sumber skunder berupa buku,
jurnal, artikel dan majalah yang diperoleh dari Perpustakaan
Nasional Jakarta dan Arsip Nasional dan GBKP Tanah Karo dan
Perpustakaan Daerah Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan,
pertama, prilaku negatif masyarakat terhadap lingkungan sosial
dan lingkungan alam telah menyebabkan wabah lepra menjadi
endemik dan berdampak pada menurunnya perekonomian
masyarakat serta munculnya masalah sosial baru. Kedua, Kondisi
ini kemudian mendorong pemerintah Kolonial dengan pelaku
utamanya adalah zending, untuk melakukan upaya
penanggulangan dengan sistem “pemisahan dan pengisolasian”
yaitu mendirikan pemukiman dan rumah sakit lepra Lau Simomo
pada tahun 1906. Ketiga, Upaya penanggulangan wabah lepra
telah menimbulkan perubahan sosial di bidang kepercayaan,
pendidikan, ekonomi, kesehatan serta perubahan dalam bidang
sosial terhadap para penderita lepra di pemukiman Lau Simomo
dan masyarakat di Tanah Karo, dengan kata lain tidak ada
masyarakat di Tanah Karo yang tidak tersentuh oleh perubahan
sosial yang ditimbulkan dari upaya penanggulangan wabah lepra
oleh pemerintah Kolonial dan para zending.