ABSTRACT :
Backgraound. Diarrhea is a significant disease which causes morbidity
and mortality in developing countries. It affeks children youngger than
five years about one million episodes every year. In Indonesia
irrational use of drugs remains a problem. Mortality in diarrhea patient
is frequently due to the failure of management that includes prevention
of dehydration properly and corection of electrolyte balance. The
results in Peru and Indonesia showed docters used drugs more frequently
to manage diarrhea than liquid and electrolyte with ORS and to prevent
as well as manage dehydration. The pack shows in appropiate application
of WHO and hospital guide lines frequently happents. Interobserver
disagreement in diagnosis and therapy may result in appropiate
management of dehydration, which is in contras to standart medical
service.
A study therefore needed to asses agreement on determining the
degree of dehydration and management of acute diarrhea based on standard
medical service. Objective. The objectives of the study are : 1) to
identified the presenteg of agreement acute diarrhea and dehydration in
children withaout dehydrtaion, with non severe dehydration, and severe
dehydration at Sardjito and Soeradji general hospital; 2) To now the
agreement between doctors on diagnosis and management af acute diarrhea.
Methods. The study is crossectional study foccussing on agreement.
There are 61 patient with acute diarrhea withaout other dissease
admitted to Sardjito general hospital. The mine outcome is assesing the
agreemnet to the detrmine the degree of dehydration and acute diarrhea
management. The agreement will be calculated using kappa index.
Key
Words : Diarrhea, dehydration, rehydration, antibiotic, antidiarrhea,
zinc, agreement, observer.
INTISARI :
Latar Belakang: Diare merupakan penyakit terpenting yang menyebabkan
kesakitan dan kematian di negara berkembang. Sekitar 1 juta episode
terjadi setiap tahun pada anak usia kurang dari 5 tahun. Di Indonesia,
penggunaan obat yang tidak rasional tetap menjadi masalah. Dari hasil di
Peru dan Indonesia dapat diketahui bahwa para dokter lebih sering
memberikan obat untuk terapi diare daripada terapi cairan dan elektrolit
dengan Oral Rehydration Solution (ORS) untuk mencegah dan mengatasi
dehidrasi. Pada prakteknya, kesalahan dalam menerapkan guideline yang
telah ditetapkan WHO atau rumah sakit masih sering dijumpai. Kesalahan
penerapan tersebut dapat digolongkan ke dalam medical error. Ketidak
sepakatan antara pemeriksa dalam mendiagnosis dan memberikan terapi
dapat menimbulkan kesalahan pada penanganan dehidrasi yang tidak sesuai
dengan derajat dehidrasi menurut Standar Pelayanan Medis (SPM). Untuk
itu di perlukan penelitian untuk menilai kesepakatan dalam menentukan
derajat dehidrasi dan tatalaksana diare akut berdasarkan SPM. Tujuan:
Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui persentase kesepakatan
(agreement) tatalaksana diare akut dan penentuan derajat dehidrasi pada
anak , yaitu dengan tanpa dehidrasi, disertai dehidrasi tidak berat,
maupun dehidrasi berat di RSUP Dr. Sardjito; 2) Untuk mengetahui
kesepakatan antara dokter residen dalam diagnosis dan tatalaksana diare
akut. Metode: Pada penelitian ini menggunakan rancangan belah lintang
(cross sectional study), jenis penelitian ini adalah penelitian
agreement. Jumlah sampel adalah 61 pasien, sampel pada penelitian ini
adalah pasien diare akut tanpa penyakit lain yang menyertai berobat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Luaran utama pada penelitian ini adalah
menilai kesepakatan dalam menentukan derajat dehidrasi dan tatalaksana
diare akut. Kesepakatan akan dihitung dengan index kappa.
Kata kunci:
Diare, dehidrasi, rehidrasi, antibiotik, antidiare, zinc, agreement.